Rabu, 09 Desember 2009

pemandangan di sekitar cikandang

sungai cikandang

CIKANDANG-2, menyusur 942km jalur selatan Banten - Jabar

Hari 5:
Saperti biasa kami bangun pagi2 sebelum adzan subuh…apalagi kamar mandi letaknya agak jauh. Kami merasakan nikmatnya menjalankan sholat berjamaah. Kami putuskan hari ini start jalan agak santai… karena muara sungai Cikandang sudah dekat. Pagi itu kembali hujan … rasanya lebih enak kalau kami mandi + BAB dulu sebelum berangkat. KD sudah 2 hari nggak mandi, dan karma banyak orang kami sengaja mengambil giliran belakangan supaya lebih santai.

Sampai jam 09.00 lebih hujan belum juga brenti. Kami ahirnya berangkat jam 10.00 sesudah sarapan dan bebersih badan. Dari pemilik warung kami mendapat informasi bahwa jalan yg rusak tinggal + 10km lagi, sampai jembatan Cilaki- itupun batu2nya sudah rata. Mmmmm saya nggak mau buru2 seneng. Biasanya nggak seperti yg dibayangin nih…Betul juga… belum sampe 1 km, saya harus jalan kaki lagi….dan lagi….dan lagi…. 10 km yg lama…. Sampai ahirnya kami ketemu dgn rombongan pekerja yg sibuk mengisi jalan dgn batu2 yg lebih kecil + truk & stumbalsnya. Lepas dari rombongan ini jalanan betul2 mulusssssssssssss!   

Kami sampai di Ranca Buaya menjelang adzan Dzuhur. Kami putuskan untuik mampir sebentar ke tempat emak. Th 2000 an kami pernah nginap di rumahnya beberapa malam. Rumah emak pindah mendekati pintu masuk dan kami diberitahu Bapak sudah meninggal 2 th yll. Kasian emak, selama ini Bapak yg jadi tulang pungggung keluarga, karma satu2nya anak emak, tangannya mengalami cacat. Jadi emang yg mencari nafkah untun anak & cucu2nya. Tidak ada teman nasi, bahkan gula sekalipun, tapi emak memaksa supaya kami mau menginap 2 malam. Sepanjang istirahat kami yg cuma 2 jam itu, emak terus2an crita soal bapak & kesehariannnya sekarang sambil nangis.
Kami bener2 berat pergi, tapi dalam hati kami punya niat untuk mengirimi baju2 bekas & sembako semampu kami.

Dalam waktu 1 jam kami sampai di muara sungai Cikandang. Ternyata jaraknya Cuma 20 km dari Ranca Buaya. Saya pikir kamui baru akan sampai disana magrib.  Kami langsung ke rumah teteh… saya bongkar ransel dan langsung mandi lagi…Jalan kaki tadi pagi + cuaca yg panas bikin saya mandi kringet. Kalo sekarang mandinya lama krn airnya melimpahhhhh   dan yg penting kamar mandi nya deket.

Waktu yg ada bener2 kami pake untuk istirahat & makan. Lepas sholat Isya kami udah bener2 pulesssss. 

CIKANDANG -1, menyusur 942km jalur selatan Banten - Jabar

Hari 4:
Kami meninggalkan Ujung Genteng tepat jam 09.00 dengan tekad menuju muara sungai Cikandang. Rute yang kami ambil kali ini :Surade, Agra Binta, Tegal Buleud, Sindang Barang, Cidaon, Jayanti, Ranca Buaya, Cikandang.

Dari Surade kami belok ke kanan memasuk Jalur Selatan Jawa Barat. Beberapa tahun yang lalu saya dan KD pernah menyusur jalur selatan Jabar dari arah Pangandaran berhenti di daerah Cikandang, karena jembatan berikutnya belum terpasang. Menyusur dari arah Cidaonpun pernah (mengambil dari arah Cisewu), tapi berhenti di dekat pantai Jayanti karena jembatan juga belum terpasang. Kali ini kami betul2 bersemangat untuk melewati jembatan2 baru yang beberapa tahun yang lalu belum terpasang karena karena KD membaca artikel di salah satu surat kabar keluaran jawa barat, bahwa “JALUR SELATAN JABAR MULUS” karena sudah dilalui gubernur Jabar yg baru.

Tidak lama lepas Surade kami mulai memasuki daerah Agra Binta…hutan karet… hutan jati……sedikit2 jalanan mulai rusak….kemudian masuk ke daerah perkebunan kelapa….beribu2 hektar….di kiri kanan banyak terlihat rumah2 pembuat gula merah. Kami sempat mampir di salah satu rumah untuk minta air yg belum diolah menjadi gula. Jalan yang rusak bener2 bikin capek. Saya kira jalan yang rusak Cuma di daerah Banten aja…. Nggak taunya masuk wilayah Jabar masih juga banyak jalan yg rusak.
Sepanjang jalan saya ngomel2 terus… karena merasa ditipu artikel koran itu. Sialannn benrerrrrr   sebenernya wartawannya pernah survey jalur selatan Jabar atau enggak sih….??!!! Gilaaa…..kok bisa2nya bikin artikel yg menyesatkan!!!!   

Menjelang dzuhur kami istirahat di satu warung sambil menunggu hujan reda. Rasanya nggak mungkin boncengan pake motor karena kondisi jalan yg rusak. Badan saya sakit semua!  Ahirnya diputuskan saya menumpang truk yg lewat, sementara KD tetap jalan dengan motor. Cuma truk satu2nya kendaraan yang bisa saya tumpangi. Mobil2 bak terbuka lainnya yg lewat selalu penuh. Lumayan 10 km numpang truk. Lepas melewati Keon Kelapa kami masih melewati hutan jati. Perjalanan yg cuma beberapa puluh km makin melambat jalannya semakin parah. Sepertinya disebabkan muatan truk yg overweight mengangkut gelondongan kayu jati…banyak jalan terkelupas.

Lepas dari daerah perkebunan & hutan jalan mulai mulus lagi.  . Hujan nggak bikin kami berenti jalan, karena dari awal sudah antisipasi dgn nyiapin peralatan tempur. (istilah kami untuk peralatan berhujan-hujan). Masih hujan grimis waktu kami melewati Tegal Buleud, Sindang Barang dan Cidaon. Beberapa kali KD nawarin saya untuk bermalam di pantai Jayanti. Tapi saya ogah banget tuhh…. Beberapa tahun yll kami pernah nginap disana & pantainya kotor. Satu2nya penginapan yg lumayan - agak angker. Jadi malezzz. Saya bener2 ngiler untuk cepet2 sampai ke muara sungai Cikandang malam itu. Ada rumah teteh, tempat kami biasa nginap kalo membawa tamu2 rafting di sungai Cikandang.

Kami melewati daerah pantai wisata Jayanti sekitar jam 17.00…. sayangnya nggak lama dari situ jalanan kembali rusak…ampunnnn …ditambah licin karena hujan . Sesudah melewai Jembatan Cisela kami terpaksa berhenti. Di depan jalanan gelap, rusak & hujan. Ada warung di pinggir jalan, kami mampir disitu dan hujan makin deres. Kebetulan masuk waktu magrib. Kami putuskan untuk istirahat dulu, sambil cari kemungkinan nebeng truk yang lewat lagi.

Kebetulan waktu itu ada 1 rombongan mobil isi 10 orang yg mampir di warung, sama2 nggak brani nerusin perjalanan karena nggak kenal medan di depan. Jadilah kami rame2 disitu…mana warungnya sempit….dan ahirnya kami putuskan untuk numpang tidur di rumah pemilik warung….. Woahhhhh rumahnya gede!!  Kami rame2 bermalam disitu. Cuma sayang seperti umumnya rumah di desa… kamar madinya jauh!  Biar begitu tidur saya pulesssss, karena tempatnya nyaman.  dan hujan masih turun terus sampai subuh….

UJUNG GENTENG, menyusur 942km jalur selatan Banten - Jabar

Hari ke 3:
Kami bangun pagi2 sekali sebelum waktu sholat subuh...niatnya sih mau berangkat jam 06.00. Rupanya Bapak masih belum lepas rasa kangennya. Jadilah kami diajak ngobrol sampai jam 08.00 lebih. Dengan berat hati ahirnya jam 09.00 kami pamit. Sebelumnya Bapak & Ibu minta di foto dan titip pesan supaya di cetak & di kirim untuk keperluan memperpanjang KTP.

Tujuan kami ke Ujung Genteng, jadi rute yg kami ambil, kembali Sumur, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, Muarabinuangeun, Bayah, Cisolok, Pelabuhan Ratu, Jampang Kulon, Surade , terus lanjut ke Ujung Genteng.

Pagi ini kami bisa pilah pilih jalan di sepanjang jalan yang rusak. Padahal kemaren malam rasanya nggak ada bagian yg bisa dilewati….. (biasa udah capekkkk). Kami sampai di Sumur dalam 1 jam. Kami teruskan perjalanan menuju Muarabinuangen. Di tengah jalan kami mampir di pasar Cibaliung untuk membeli golok & gula aren. Gula arennya menggiurkan... dibungkus pake semacam daun pandan. Nyam-nyam...  1 bungkus Rp. 6000,- . Kami beli 3 bungkus....Duh, bawaan jadi tambah berat! Tapi nggak papa lah… rasanya memang enak! 

Kami harus terus bergerak, masih panjang jalanan rusak yg harus dilewati. Sebelum mencapai Bayah masuk waktu dzuhur, kami berhenti istirahat di pom bensin yg cukup bersih untuk sholat & membasuh muka. Cuaca betul2 panassss.... baju & celana sudah basah keringat. Karena jalanan sepi saya sering melepas helm..... bener2 swegerrrrr.......!!

Lepas ashar kami sempat berhenti sebentar di atas bukit sebelum masuk daerah Cisolok. pemandangannnya luarrrr biasa! Tapi nggak bias lama2… karena udah sore. Masuk waktu Magrib kami sudah melewati pelabuhan ratu. Kami istirahat di satu mesjid. Cuaca mulai dingin, karena daerah yg kami lalui berbukit-bukit. Karena sudah capek berathhhh saya minta KD supaya malam ini istirahat di masjid tersebut dan meneruskan perjalanan besok pagi. Biasa…. kami beda pendapat. Karena perjalanan masih jauh, KD ngotot kami harus sampai setidaknya ke Jampang Kulon dulu, baru cari tempat untuk istirahat. Langsung dehhhh saya pasang muka asemmmmmm!  Karna udah kelamaan diatas motor, pantat rasanya sakit banget.  Ampunnnn deh! Jadi sepanjang jalan menuju Jampang Kulon saya nggak nanggepin omongan KD. Jadilah kami berdua manyun beratttttt.    

Bener aja. Jam 21.00 kami baru masuk ke Jampang Kulon. Masjid2 sudah gelap & ditutup.... cari penginapan juga belum ketemu.... Ahirnya dengan kekuatan terakhir, kami sampai di pom bensin besar. Motor langsung parkir di dekat mushola dan kami langsung tidurrrrrrrr!!! Jam 24.00 saya bangun…Istirahat 2 jam cukup bikin badan saya seger…. Lalu pergi mandi & ganti baju bersih (bener2 nggak tahan gatel2 bekas keringet & daki..) & beres2....karena barang2 kami masih berserakan dimana2.... Sesudah itu saya tidur lagi. Ini pengalaman pertama saya tidur di mushola pom bensin. Saya pikir ini bakal jadi pengalaman terakhir yg nggak ngenakin, ehhh ternyata di depan bakal ada pegalaman2 baru lainnya yang nggak kalah seru…

Sebelum adzan subuh kami sudah bangun, langsung beberes. Selesai sholat kami langsung berangkat lagi. Hah!!!! hari ini kami udah ngobrol lagi....karna suasana hati udah oke    Ternyata jarak dari pom bensin ke Ujung Genteng tinggal 20 km lagi. Kami putar2 pantai....beberapa hari kemaren baru ada peryaan Hari Nelayan disini. Mmmmm sampah dimana2….  Kami lihat disekitar pantai ada kebon kelapa berhektar2.... daerah ini sentra penghasil gula kelapa. Kami sempat mampir ke salah satu hotel disana & ngobrol dengan H. Babuk sesepuhnya. Pemandangannya yahud. Jam 09.00 kami meninggalkan Ujung Genteng menuju muara sungai Cikandang.

Selasa, 19 Mei 2009

Taman Jaya - Ujung Kulon, Banten


Fresh Coconut at the middle of a hot day... Yummmy!

TAMAN JAYA, menyusur 942km jalur selatan Banten – Jabar




Udah lama nggak jalan2 sama swami. Dari awal kami udah berencana pergi ke Taman jaya - 1 kampung di deket Taman Nasional Ujung kulon, Banten - di ahir bulan, sekalian nengok keluarga (kami sih ngganggepnya begitu)......Kali ini perjalanan motor touring. Rencana awal cuma 2-3 hari.... ahirnya molor jadi 6 hari. Kocak lah jadinya...Biasa..karena nggak sesuai rencana banyak aja kejadian yg diluar dugaan.... tidur di pom bensin...di warung pinggir jalan...ngeliften truk lewat ...jalan kaki... (sambil bawa ransel berat euy)...ada acara mutung sgala (biasanya sih saya yg begini)... pokoknya seru lah!
Hari 1
Kami berangkat tgl 3 Mei, jam 06.00. Dari Cibinong menuju Sukabumi, kemudian ambil jalur Cisolok, Bayah, Muarabinuangeun, Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu, Sumur lanjut ke Taman Jaya.

Kami sengaja ambil jalur pantai selatan, karena mau liat pemandangan2 bagus....& ngecek jalan, sudah bagus ataw belum. Kami sarapan pagi di Sukabumi, istirahat dzuhur & makan di Bayah, istirahat magrib di Sumur. Lepas Muarabinuangeun menuju sumur...., ampunnnnn banyak jalan2 yang terkelupas. Motor kami sempat jatuh di jalur ini gara2 jalan yg jelek. Lumayan memar2 & harus mampir bengkel karena stang nggak lurus lagi. Selepas Magrib dari Sumur menuju Taman Jaya.... 80% jalan rusak, 50%nya parahhhhh. beberapa kali saya harus jalan kaki karena selain pegel2..., motor nggak mungkin lewat dengan kondisi boncengan (mana saya termasuk gerombolan si berat lagi, belum di tambah ransel.....duhhh). Lepas adzan Isya kami sampai juga di rumah Pak Tochran di desa Taman Jaya.... 12 jam lebih di jalan....pegelll bujur + nyeri cangkeng bo!!!!!! :( :( Karena udah 10 th swami ( Kang Daud) nggak ketemu Pak Tochran, jadilah kami diajak ngobrol sampai jam 10 lebih... mata udah tinggal 5 watt...badan gatel2... Biarpun kami selingin mandi & makan. Bapak tetep aja nggak brenti2 ngajak ngobrol. Kebetulan waktu itu Agus cucunya sedang sakit, jadi beberapa anggota keluarga yg lain ikut ngobrol dengan kami. Karna udah teler berat, gigitan nyamuk nggak kerasa (jangan salah! daerah pinggir pantai biasanya nyamuknya maut).
Hari 2
Duhhh. rasanya nyuamannnn banget. Tidur lagi sesudah sholat Subuh (yang kesiangan) ... :) bangun2 Ibu udah nyediain nasi uduk sepiring penuh....laparrrr pisan! Energi abis buat jalan 12 jam kemaren. Kelamaan naik motor, maaf bujur sampe baal...(sakit lho!) Jadi rencana hari ini mau jalan2 liat kondisi desa.... udah lama banget terahir kali kami kesini (sambil nglurusin kaki).
KD (baca: Kang Daud) terakhir kesini th 92, saya sendiri th 96, waktu itu kami juga belum nikah & jalannya sama temen masing2. KD pertama kali th 82 bareng temen2 "jalannya", kalo saya th 89 bareng temen2 kuliah dulu. Untuk saya ini yang ke-4, buat KD yang ke-6.Kami muter2 nyari icon Taman Jaya jaman baheula.... tapi ternyata udah banyak yg berubah....bangunan kayu kantor PHPA yg dulu & wisma2nya yg berdiri diantara pohon2 rindang udah hancur....sayang
:((( ...
diganti bangunan bata yg baru....dan penginapan2 milik perorangan. Padahal saya suka bangunan kayu yang dulu.....sejuk, banyak pohon rindang, jalan2 masih dari tanah...Bekas2 bangunan nya masih ada... dan untungnya pohon2 yang rindang & jalan setapak dari tanah juga masih di tempatnya. Pak Kasan kenalan KD masih ada... tapi Pak Jaikam yg saya kenal th 96 dulu sudah meninggal. :(

Ciri khas penduduk desa sepanjang yang saya alami di Jawa Barat & Banten adalah: walaupun mereka baru kenal hari itu & kondisis mereka susah, mereka nggak lupa untuk spontan kasih makan. Biarpun lauknya cuma sama sambel +lalapan. (Maklum walaupun saya asli Jawa Tengah, saya besar & tua di Jakarta, jadi wilayah jelajahnya Jawa Barat dsknya) Kalo mudik pasti saya cuma ke tempat famili yg saya kenal saja.

Jadi karena saya tamu, di rumah Bapak saya dapat pinjaman ruang tidur utama + segala kemewahan makan 3 kali sehari. Dari awal Bapak sudah crita kalo di rumah banyak beras, jadi jangan kuatir soal makan. Saya masih nggak habis pikir..... dengan kondisi sehari2 yg sederhana, Bapak masih sanggup membiayai kuliah cucunya & membayar uang masuk ke kepolisian yg jumlahnya puluhan juta. saya kagum. :)






Senin, 30 Maret 2009

Untuk Tim Penggembira : What to Bring & What to Wear (Baca: Mesti Bawa Apaan aja sih...?) Seri - Trekking

Kalo kita masuk kategori Tim Penggembira ( perasaan saya sih  masuk kelompok ini ya...), ada beberapa hal  yang perlu dicatat nih...Ini berdasarkan pengalaman saya lho ya, kalo temen2 kurang sreg ya silahkan aja di gonta-ganti sendiri. Biasanya kalo pergi2, perbekalan saya bagi 4 macam, sbb:

1. Ransel
2. Ransum
3. Pakaian
4. Peralatan mandi & cuci
5. Perlengkapan
6. Lain2

Ayo kita bahas satu2.....

1. RANSEL.
Sebaiknya bawa ransel yang enak dudukannya di punggung. Ini penting nih.... karena ransel bakal  nempel dipunggung kita selama 7 - 10 hari perjalanan. Bayangin aja kalo dudukannya nggak enak,  pundak &  punggung bisa sakit & pegel2 selama perjalanan. Kalo porter yang dibawa jumlahnya terbatas, siapa dwong yang mau bawain ransel kita....?

Biasanya ransel yang bagus punya tali untuk mengikat bagian punggung dan perut. Biarpun beban berat nggak akan terlalu terasa. Pokoknya rasanya beban bawaan kaya nempel di punggung (bukan nggantung lho ya). Memang sih ransel yang bagus harganya lumayan mahal.... sekitar 400ribu - 1 juta. Lokal & Import. Untuk yang lokal ada Eiger, yang bikinan luar Karrimor, Colon, Lowe, Deuter... masih banyak lagi. Tapi jangan kuatir, biarpun mahal berdasarkan pengalaman biasanya barangnya lebih awet. Bisa belasan tahun umurnya.

Kalo mau cari ransel bagus tapi murah, nah bisa juga tuh cari di Cimol Gedebage di Bandung. Tapi jangan salah, biasanya yang jual juga apal merek. Jadi kalo mau nawar2, mulai dulu 30% dari harga yg ditawarin.  Dan minimal kapasitas ransel yang di bawa/dibeli minimal 60 lt. O iya jangan lupa bawa juga sarung ujannya (semacam cover penutup).


2.RANSUM
   Makanan  : Beras, tepung trigu, kecap sachet, sambel & saos sachet, abon, indomie, garem,
                     minyak goreng (minyak kelapa)
   Minuman : Teh, gula, susu, kopi, coklat batangan, minuman2 instan, bandrek


Masukan semua makanan di dalam plastik, atau wadah plastik. Untuk temen2 yg biasa pake tupperware....nah waktunya deh dipake tuh koleksi yang biasanya numpuk di lemari.
Sebisa mungkin bahan makanan di pak yang rapih & nggak berceceran.  Dan sisa makanan matang bisa disimpan lagi, sehingga sewaktu2 bisa langsung dimakan.

Plastik2 sisa makan dikumpulkan & dibuang di tempat sampah, jangan dibiarkan berceceran. Kalo tidak ada, bawa semua sisa sampah plastik yg ada. Kalo ada sisa makanan, masukan ke lobang yg kita gali sendiri. DATANG BERSIH, PULANG TETEP BERSIH.

Berapa banyak yang kita bawa, juga tergantung seberapa lama perjalanan. Jangan lupa, kalo kita akan pake jasa porter, ransum mereka juga harus diitung juga. O iya, coklat batangan kalo dicairkan + diminum bisa untuk booster tenaga.Untuk yang nggak biasa memang agak2 eneggggg rasanya. Tutup idung aja minumnya kalo eneg! Percaya deh, tenaga gak cepet abis. 



3. PAKAIAN 
    baju kaos yg menyerap kringat (untuk jalan) & tdk tll tebal,  kaos  untuk
tidur,  celana lapangan 
    yg
quick-dry, 2 bh sarung yg disambung - untuk  tidur,  sarung untuk mandi (buat yg cewek),       
    celana pendek, cd, bh sport (
buat yg cewek2), topi, kacamata, bandana/handuk kecil. handuk
    mandi & rain-coat.

Untuk pakaian, mau bawa berapa banak tergantung lama perjalanan, tapi saya saranin sih selama-lamya jalan, bawa 3 stel aja paling banyak. 1 di pake, 1 di cuci, 1 lagi cadangan- kalo2 yang di cuci belum kering. Itu sebabnya bawa baju2 yg cepet kering aja. Yang perlu diinget, semua peralatan pribadi harus muat di bawa di ransel yang kta bawa sendiri.


4. PERALATAN MANDI & CUCI
    Sabun mandi, shampo, odol & sikat gigi, sabun cuci (yang ramah lingkungan), tissue basah.

Jangan bawa botol kaca. Usahakan ganti ke botol2 plastik.



5. PERALATAN
    Tenda, matra, kompor yang ringkas (Trangia/kompor parafin), spirtus, korek, gelas & piring plastik
    sendok-garpu, pisau lipat serba guna (yg bisa dipake untuk motong2 makanan juga), panci,
    wajan,  tempat minum, sendok untuk masak & karung beras (yg plastik)

Cek jangan sampe Alat2 yang paling penting ketinggalan. Kalo perjalanan jauh dari mana2, susah juga. Mau cari kemana? Karung Plastik perlu sekali untuk packing bahan makanan, kalo perjalanan kita jauh & pake jasa porter - bisa di pikul (pake tambahan katu pastinya) Semua perbekalan makanan, bisa masuk karung. Karung plastik bisa juga diganti ransel (kalo kita punya cadangan lebih).    

 

6. LAIN2
   Jangan lupa
pake sandal gunung yang enakeun, bawa obat nyamuk oles, minum pil kina 1 minggu
   sebelum sampai 1 minggu sesudah perjalanan & obat2an pribadi.

Jangan anggap enteng obat2an pribadi. sekali lagi kita bakal jauh dari mana2. Obat nyamuk juga jangan ketinggalan! Daerah pantai nyamuknya maut2!! Kalo kebetulan kita trekking di daerah Ujung Kulon, gigitan nyamuknya malah bisa nembus celana jeans. Jumlahnya luar biasa banyak, besar2 & bergerombol kaya laler. Dijamin bentol2!! 

Minum Pil Kina sebelum sampe sesudah perjalanan juga jangan dianggap enteng-apalagi kalo mau jalan yang banyak masuk hutan.  Sekali lagi persiapan sebaiknya mateng bener.


Persiapan lain, persiapan mental. Temen 1 tim harus bisa kompak. Biasanya kalo lagi jalan, ketauan deh tuh aslinya. Sebisa mungkin kalo ada temen yg capek di tungguin, jangan ditinggal -TUNGGUIN DWOOONG!!

Blogged with the Flock Browser

Kamis, 19 Maret 2009

CIMANUK

Perjalanan menuju Cimanuk memakan waktu sekitar 1 jam dari Bandung atau 4 jam dari Jakarta.
Tidak terlalu lama sebetulnya. Tapi kalau terlalu capai untuk langsung pengarungan, teman-teman bisa istirahat di Bandung atau di Garut dulu.

Ada banyak pilihan hotel di Bandung, mulai yang murah sampai yang mahal. Untuk di Garut teman-teman bisa menginap di Hotel Tirta Gangga, Mulih Ka Desa atau satu Guest House baru di depan Sampireun. Informasi mengenai tempat2 ini bisa di dapat dari hotel Tirta Gangga atau silahkan cek ke www.tirtagangga-hotel.com

Cimanuk menawarkan jeram-jeram kelas III. Dengan panjang 12 km, akan diarungi selama + 3 jam. Lamanya pengarungan tidak akan terasa karena sepanjang sungai akan banyak ditemui burung King Fisher dan biawak.

Cimanuk juga terletak di kawasan wisata situs budaya Cangkuang. Situs yang terletak di tengah2 danau ini juga akan menambah wawasan budaya teman2.

Sajian makan siang di rumah makan Cibiuk yang terkenal dengan sambal Cibiuknya dan hangatnya nasi timbel menutup kegiatan yang tak terlupakan ini.


Blogged with the Flock Browser

CIKANDANG

Cikandang terletak di Selatan Garut berjarak tempuh 1,5 jam dari kota Garut. Kalau dari Jakarta kurang lebih 5,5 jam perjalanan. Tapi perjalanan yang panjang akan terbayar setelah keluar dari kota Garut. Perjalanan menuju Cikandang sendiri luar biasa indah & menarik. Sepanjang perjalanan akan merasakan udara sejuk dan disuguhi pemandangan pegunungan. Untuk teman-teman yang menyukai off-road ada beberapa rute yang bisa ditempuh karena sepanjang aliran sungai Cikandang di penuhi perkebunan sawit.

Jernihnya air sungai ditambah pemandangan sawah, perkebunan sawit, dan titik finish yang hanya berjarak + 500 m dari bibir pantai menjadikan pengarungan di Cikandang sangat menarik dan tidak akan terlupakan.

Pada bulan Desember - Februari sungai ini menawarkan tantangan bagi mereka yang siap mengarungi sungai dengan kesulitan tinggi ( IV+). Pada bulan Maret - Juli Cikandang jauh lebih ramah.

Untuk teman-teman yang terlalu capai menempuh perjalanan panjang, bisa menginap dahulu di Garut. Ada beberapa tempat yang bisa disinggahi. Mulai dari Hotel Tirta Gangga, Mulih Ka Desa atau ada satu Guest House di depan Sampireun. Untuk ketiga tempat pertama tadi Informasi bisa didapatkan dari hotel tirtagangga atau silahkan cek di www.tirtagangga-hotel.com. Pemiliknya masih sama.

Kami banyak bekerja sama dengan penduduk setempat. Keramahan mereka akan sangat terasa pada saat start dan finish. Makan pagi dan siang dilakukan dirumah teman-teman - kami sudah mengganggap demikian. Makan masakan rumahan khas setempat! rasanya lebih nikmat....Untuk teman-teman yang ingin lebih menikmati suasana desa, menginap di rumah penduduk juga akan jadi pengalaman yang luar biasa....

Jangan takut untuk teman-teman yang tidak biasa....dari titik finish.. kurang dari 30 menit perjalanan, ada hotel yang cukup memadai di daerah Santolo (fasilitas spring-bed, ac +tv). Selain hotel yang lumayan, disana juga terdapat TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan penampungan lobster. Dengan harga berkisar Rp. 75.000,- - Rp. 300.000,-/kg nya (tergantung jenis & besar lobster) teman2 bisa puas menikmati lobster. Bagaimana urusan masaknya? Lagi-lagi jangan kuatir disana ada teman yang biasa memberikan jasa memasak (seperti di daerah muara karang).

Kendaraan apa yang mesti dibawa? Minimal sebaiknya kijang atau, kalau bisa kendaraan 4-wheels dan paling besar bis 3/4. Meskipun jalannya bagus tetapi lebar jalan tidak cukup lebar untuk bis besar. L-300 dan sejenisnya masih memungkinkan.

Sampai saat ini, untuk daerah Jawa Barat, Cikandang betul-betul rajanya. Pada saat bergabung dengan kami, teman-teman tidak hanya akan dianggap sebagai tamu, tetapi juga sebagai teman 1 tim pengarungan!


Blogged with the Flock Browser

Ujung Kulon Yang Aduhaiiiii


Masih nempel bener dikepala.. waktu itu acara jalan-jalan temen2 Senat Fisip UI ... (tahunnya rada lupa 88 atau 89 ya?!) + nengok perpustakaan Budi Belek di Taman Jaya yang baru dibikin. Ada sekitar 25an orang lebih yang ikut waktu itu...dan yang lebih seru, separo lebih peserta nggak pernah ikutan acara yang begini. (Tim penggembira istilahnya)... Sementara yang tergabung dengan mapala nggak sampe 10 orang. Udah bisa kebayang gimana perjalanannya....

Saya & temen2 berangkat naik bis dari kampus.....sampai di Labuhan lewat subuh. Sambil nunggu prahu sewaan, kami makan di warteg seafood deket situ. Namanya sih warteg.... tapi makananya.....mmmmmmm nyam-nyam banget! udang, ikan, cumi, sotong.... makanan mahallll di Jakarta. Lagi capek & laper begini, semua jadi trasa uenak!!

Kenyang makan, kami lalu berangkat (kalo nggak salah) menuju Taman Jaya. Perjalanan makan waktu 5-6 jaman (apa malah 8 jam ya?). Saya agak lupa-lupa ingat. Yang waktu itu masih saya inget kami nginep satu malam di satu desa, yang rumah singgahnya reot pisan! Nggak ada kamar mandi, nggak ada air.... mmmmm saya mulai rewel karna nggak biasa. Tempat nggak enak, malem itu mau pipis nggak ada kamar mandi, nggak ada air, badan gatel2.... tidur nggak bisa - banyak nyamuk... keseeeelllllll aja bawaannya. Pengalamamn pup pertama kali di pinggir kali (dan banyak orang mondar-mandir) ya disini ini. Ampun deh!! Waktu itu rasanya pengen pulang aja!

Malam itu temen2 dibagi beberapa kelompok. Saya pilih rute yang paling pendek dan enak. Cidaon-Cibunar-Cidaon- P. Peucang. Saya dikasih tanggung jawab untuk masalah konsumsi, tapi karena nggak enak hati jumlah ransumnya kurang - salah itung. Jadi temen2 satu regu makan cuma 2 kali 1 hari. Kasian banget....

Besoknya kami berangkat...sampai Cidaon sudah agak sore. Langsung trekking menuju Cibunar. Saya dikasih tau kalo kami harus sampai di shelter Cibunar sebelum gelap... masalahnya kalo gelap banyak ular keluar dari semak2! Serem banget sih....

Maklum...anak kota, jalannya santai dooong...... gak biasa tuuuh jalan cepet2. Eeeeeh bener aja kejadian....udah mau gelap belum nyampe juga. Jadinya kami disuruh lari sampai shelter. Yang benerrrr aja?! jalan cepet aja nggak biasa, apalagi lari....! Tapi temen2 dari mapala udah rame triak2 kasih semangat untuk lari. Pokok-e kaya jaman inisiasi lagi......! Lari lari lariiiiiiii ...!!!!
Sampe shelter saya bener2 teler berat & langsung tidur pules les lesssss.. Mas Yanto & Eka Oosh- baca: om2 senang - (saya nggak inget ada siapa lagi di regu saya) yang asli mapala sibuk beberes tempat & masak. Saya bolak-balik dibangunin untuk makan, tapi karna terlalu teler ya molor lagi....

Ahirnya setengah tidur dipaksa makan....karena nggak ada tenaga, jadinya disuapin mas yanto + plus dicabutin duri2 yang banyak nancep di tangan (udah nggak terasa perih saking telernya) Aduuh...baik bangetttttt sihhh......! Nahhhhh ini dia nih gara-gara ini jadi bercita-cita punya pacar anak PA. (apa kabar mas yanto ya...???) sayang waktu itu dia udah punya pacar.( he he)

Tapi belakangan ahirnya saya tau juga....kaya2 nya nihhh (kayanya sih emang bener bangettt) pada baik ama saya bukan apa2....kalo sakit nggak bakal ada yang kuat nggotong!!! Heran kege-er an banget gw waktu itu...!

Besoknya mulai berdatangan temen-temen dari regu lain. Rame...!!!! Untuk makan kami punya lauk tambahan- siput laut! Kami berburu siput di balik karang2 yang lagi surut airnya. rasanya ????? Uenak tenannn!!!! Lebih enak dari daging ayam. Tapi karena siput ini dilindungi, kami cuma ambil untuk makan aja, seperlunya.

Yang lucu acara mandi + pup. Satu2nya tempat mandi cuma muara sungai yang airnya nggak ngalir sampe laut (karena musim kemarau air nggak tll banyak) + warnanya agak kuning. Soal tempat pup....yahhhh di pinggir pantailah tempatnya! Pagi2 berbekal tissue basah saya & beberapa temen cewek sibuk gali lobang di pinggir pantai....kami berjajar buang hajat sambil ngliat pemandangan laut lepas...asiik juga! Sementara temen2 cowok berjajar agak jauhan.

Acara mandi lebih seru lagi.....saya & atid buru2 mandi karna tau banyak temen2 cowok yang lagi antri buang hajat. Shelter sepi..... jadilah kami mandi di muara sungai situ......dengan pedenya.... telanjang bulet! Dari semalem kami nggak mandi & seneng buanget ketemu air. Jadilah lupa kiri-kanan. Sesudah beberapa waktu baru sadar kalo di satu tempat yang agak jauh, banyak temen2 cowok yang pada duduk. Langsung deh buru2 pake baju... sambil setengah kuatir.... jangan2 mereka udah lama duduk disana. Tapi ahhh, kayanya sih nggak mungkin, kan mandinya juga nggak lama! Begitu ketemu... kami tanya mereka....dan ternyata...... mereka udah lama duduk disana, mulai awal kami mandi. Waktu itu jawaban mereka sih begini: Nggak kok, kita2 nggak liat.... tenang aja tenang....nggak ngliat sebagian, tapi semuanya....!! Aduhhhh ampunnnn....toloooong! Rasanya kepala pengen diumpetin dulu di kantong clana gitu. Tapi karna udah terlanjur....reaksinya jadi pura2 bloon aja. Abis gimana lagi?!!!!

Acara mandi ternyata tetep seru...mas yanto udah kasih tau, dimuara banyak buaya, jadi kami kalo mandi harus rame2. okeyyy....acara mandi selanjutnya saya lebih ati2-pake sarung! Tapi ada kejadian lucu lain. Dian yang kayanya juga seumur2 baru sekali ke hutan, mandi pake jas ujan dan bawa.... gayung!!! Selama ini memang dia lebih dikenal biasa naik-turun mobil mewah & pake baju bermerek. Jadi luculah acara mandi rame2 ini.

Baru besoknya kami berpisah lagi. Separuh peserta meneruskan perjalanan menuju Sang Hyang Sirah-Boom- Pulau Peucang, sedangkan rombongan saya kembali lagi ke Cidaon untuk kemudian menyeberang ke Pulau Peucang. Jalan menuju Sang Hyang Sirah melewati beberapa bukit-cukup terjal, nggak cocok buat saya yang gede begini. Mendingan cari rute aman aja!

Siang saya udah sampe di Peucang. Yang bikin terkagum2...sepanjang jalan dari Taman Jaya menuju Peucang.... pemandangan lautnya nggak ada yang jelek! Laut biru....biru biru.... macem2 biru. Mulai putih, biru muda sampe biru gelapppp. MasyaAllah! Malah sempet prahu yang kami tumpangi diiringi rombongan lumba-lumba selama beberapa waktu. Tapi puncaknya memang di Pulau Peucang. Pasirnya putih....ombaknya kecil... gradasi warna air laut mulai dari putih, ke ijo sampai ke biru tua. Kadar garamnya tinggi, jadi jangan kuatir... yang nggak bisa brenang juga bisa ngapung!

Begitu sampe, langsung brenang di laut... sampe sore!... besoknya karena temen2 udah kumpul semua, kami brenang lagi dari pagi sampe sore lagi....Maklum jarang bisa mandi puas begini! Hasilnya..... kulit gosong semua, parahnya kulit punggung kebakar...malah nggak bisa untuk rebahan....sepanjang malem nggak bisa tidur karna perih! Udah diolesin pelembab berkali-kali tetep nggak nolong. Daripada ngrepotin temen buat ngolesin pelembab sepanjang malem, ahirnya malem itu saya & beberapa temen tidur di dermaga...punggung harus kena angin terus supaya perihnya berkurang.

Tapi soal mandi ini ternyata jadi crita seru sepanjang masa... masalahnya di sungainya pasti ada buaya... regu saya termasuk untung temen mandinya cewek semua. Di regu lain terpaksa nggak bisa begitu...Salah satu temen crita, karena temen mandinya cowok, jadi mereka saling pungggung2an + waktu mau mandi saling ngomong.... okeyyy gw percaya ama elo...jadi ayo kita mandi...!

Pengalaman... pengalaman....dari sini pertemanan kami yang lintas jurusan ini tetap erat luar biasa....dan lucunya karena udah biasa mandi bareng...kami jadi seperti sodara. Nggak tertarik tuuuuuuuh macarin temen main.:-) :-) :-)


Blogged with the Flock Browser

Rabu, 18 Maret 2009

Kenapa Arung Jeram?


Kenapa ya....? Sebetulnya ini pilihan yang paling enak buat saya. Nggak mesti jalan naik turun.... (aduhhhh ampun deh!!) Sebenernya sih selain bengek, problem berat badan jadi masalah dari dulu. Waktu itu sekitar th 97' kebetulan ada temen yang ngajak. Lama tuh mikirnya..... mau ikut apa enggak, masalahnya udah lama nggak "jalan" + brenang cuma bisa gaya kodok. Ikut... enggak.. ikut enggak... ah apa salahnya?! Kerjaan kantor numpuk, suntuknya udah sampe ubun2....

Pertama nyoba di Citarik.... asik....seru juga...tapi belum bisa triak2, wong perginya cuman bertiga, malu kiri-kanan nggak kenal orang. Yang kedua masih juga di Citarik agak banyakan, bawa client segala... mulai deh kerasa enaknya.... tapi teteeeeep. Ada client bo! nggak bisa mledak-ledak gitu lho! (masih jaim aja).

Yang ketiga keempat kelima keenam, Cicatih, Cimanuk, Cimanuk, Cimanuk.... ampe kenyang di
Cimanuk. Mulai dehhhh... brisik. (psst soalnya udah di habitat temen-temen ngocolllll). Mulai dari ada temen cewek yang ikutan sampe pernah cewek sendirian. Seru juga waktu ke Cimanuk terakhir sama temen-temen PA Hiawata. Saya penumpang cewek sendiri, temen-temen yang lain anak-anak PA (laki semua bo!). Ampunn .... pulang2 badan pegel semua!! Jangan deh ditanya pengarungannya kaya apa......tapi seru... seru abis!

Ohhhh untuk catatan.... waktu itu udah kenal Kang Daud (sekarang suami) tapi belum main bareng... KD (baca :Kang Daud) dari PA yang sama tapi angkatan jebot (pendiri)... sementara saya main sama angkatan yang muda-muda ajahhhh....

Sesudah pengalaman yang seru banget itu....mulai lah nyoba ke Cikandang..... th nya lupa 98 an kalo nggak salah.
Pengalaman pertama ke Cikandang bener-bener nggak bisa lupa...kami pergi ber 6. Saya & Cika (kami 1 kantor) + temen2 mainnya. Seru ya Cik....gile kallo inget2 storynye ye! Dari awal nggak ada penjelasan dimana nginepnya, gimana perjalannya.... pokoknya poek we! Dari Jakarta kami berangkat menjelang magrib, sampe Bandung kita nginep dulu di hotel kecil di Gerlong. Paginya baru berngkat menuju Garut.

Pemandangan sepanjang jalan... ciamik banget! Saya pernah ke Sumatra Barat sebelumnya... pemandangan sepanjang jalan menuju Garut Selatan bener-bener jempol, nggak kalah sama Sumbar! Mungkin karena landscapenya mirip kali ya....
Kami pergi kalo nggak salah pas musim ujan... dan ternyata starnya dari tengah2 (bukan tempat star yang biasa). Yang seru menuju Bokor (kalo nggak salah - kalo salah nanti saya koreksi) lewat jalan buecek luar biasa....mobil sering selip, aksi dorong dan tarik pake mobil terus2an sepanjang jalan. Sampe salah satu mobil kami patah as rodanya. (Ini baru seru!!) Alhasil sepanjang jalan temen yang punya mobil ngooooomell terusss! Untungnya begitu nyampe pinggir sungai brenti juga omelannya.

Aduhhh...pemandangannya kaya digambar2 buku... airnya bening....nggak pernah liat sungai yang kaya gini sebelumnya. Maklum orang kota agak norak urusan begini mah! Hidup 25 th lebih di Jakarta, yang diliat sehari-hari jalan macet & gedung2... tiba2 dateng ke tempat yang
nggak kebayang bagusnya.



Blogged with the Flock Browser

Mari Bicara

Dimana Menghubungi Saya?

HP : 087825203130
Telp : 021-8758911