Rabu, 09 Desember 2009

CIKANDANG -1, menyusur 942km jalur selatan Banten - Jabar

Hari 4:
Kami meninggalkan Ujung Genteng tepat jam 09.00 dengan tekad menuju muara sungai Cikandang. Rute yang kami ambil kali ini :Surade, Agra Binta, Tegal Buleud, Sindang Barang, Cidaon, Jayanti, Ranca Buaya, Cikandang.

Dari Surade kami belok ke kanan memasuk Jalur Selatan Jawa Barat. Beberapa tahun yang lalu saya dan KD pernah menyusur jalur selatan Jabar dari arah Pangandaran berhenti di daerah Cikandang, karena jembatan berikutnya belum terpasang. Menyusur dari arah Cidaonpun pernah (mengambil dari arah Cisewu), tapi berhenti di dekat pantai Jayanti karena jembatan juga belum terpasang. Kali ini kami betul2 bersemangat untuk melewati jembatan2 baru yang beberapa tahun yang lalu belum terpasang karena karena KD membaca artikel di salah satu surat kabar keluaran jawa barat, bahwa “JALUR SELATAN JABAR MULUS” karena sudah dilalui gubernur Jabar yg baru.

Tidak lama lepas Surade kami mulai memasuki daerah Agra Binta…hutan karet… hutan jati……sedikit2 jalanan mulai rusak….kemudian masuk ke daerah perkebunan kelapa….beribu2 hektar….di kiri kanan banyak terlihat rumah2 pembuat gula merah. Kami sempat mampir di salah satu rumah untuk minta air yg belum diolah menjadi gula. Jalan yang rusak bener2 bikin capek. Saya kira jalan yang rusak Cuma di daerah Banten aja…. Nggak taunya masuk wilayah Jabar masih juga banyak jalan yg rusak.
Sepanjang jalan saya ngomel2 terus… karena merasa ditipu artikel koran itu. Sialannn benrerrrrr   sebenernya wartawannya pernah survey jalur selatan Jabar atau enggak sih….??!!! Gilaaa…..kok bisa2nya bikin artikel yg menyesatkan!!!!   

Menjelang dzuhur kami istirahat di satu warung sambil menunggu hujan reda. Rasanya nggak mungkin boncengan pake motor karena kondisi jalan yg rusak. Badan saya sakit semua!  Ahirnya diputuskan saya menumpang truk yg lewat, sementara KD tetap jalan dengan motor. Cuma truk satu2nya kendaraan yang bisa saya tumpangi. Mobil2 bak terbuka lainnya yg lewat selalu penuh. Lumayan 10 km numpang truk. Lepas melewati Keon Kelapa kami masih melewati hutan jati. Perjalanan yg cuma beberapa puluh km makin melambat jalannya semakin parah. Sepertinya disebabkan muatan truk yg overweight mengangkut gelondongan kayu jati…banyak jalan terkelupas.

Lepas dari daerah perkebunan & hutan jalan mulai mulus lagi.  . Hujan nggak bikin kami berenti jalan, karena dari awal sudah antisipasi dgn nyiapin peralatan tempur. (istilah kami untuk peralatan berhujan-hujan). Masih hujan grimis waktu kami melewati Tegal Buleud, Sindang Barang dan Cidaon. Beberapa kali KD nawarin saya untuk bermalam di pantai Jayanti. Tapi saya ogah banget tuhh…. Beberapa tahun yll kami pernah nginap disana & pantainya kotor. Satu2nya penginapan yg lumayan - agak angker. Jadi malezzz. Saya bener2 ngiler untuk cepet2 sampai ke muara sungai Cikandang malam itu. Ada rumah teteh, tempat kami biasa nginap kalo membawa tamu2 rafting di sungai Cikandang.

Kami melewati daerah pantai wisata Jayanti sekitar jam 17.00…. sayangnya nggak lama dari situ jalanan kembali rusak…ampunnnn …ditambah licin karena hujan . Sesudah melewai Jembatan Cisela kami terpaksa berhenti. Di depan jalanan gelap, rusak & hujan. Ada warung di pinggir jalan, kami mampir disitu dan hujan makin deres. Kebetulan masuk waktu magrib. Kami putuskan untuk istirahat dulu, sambil cari kemungkinan nebeng truk yang lewat lagi.

Kebetulan waktu itu ada 1 rombongan mobil isi 10 orang yg mampir di warung, sama2 nggak brani nerusin perjalanan karena nggak kenal medan di depan. Jadilah kami rame2 disitu…mana warungnya sempit….dan ahirnya kami putuskan untuk numpang tidur di rumah pemilik warung….. Woahhhhh rumahnya gede!!  Kami rame2 bermalam disitu. Cuma sayang seperti umumnya rumah di desa… kamar madinya jauh!  Biar begitu tidur saya pulesssss, karena tempatnya nyaman.  dan hujan masih turun terus sampai subuh….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Bicara

Dimana Menghubungi Saya?

HP : 087825203130
Telp : 021-8758911